Jenderal Yue Fei dan Roti Cahkwe
Jenderal Yue Fei adalah seorang panglima yang jadi legenda di Hangzhou, Tiongkok. Delapan ratus tahun yang lalu, Jenderal Yue Fei menjadi panglima paling sukses dan sangat di cintai rakyat Tiongkok.
Pada saat berusia 8 tahun, ia belajar silat di Shaolin. Pada usia 18 ia mendaftarkan diri jadi tentara. Ibu nya membuat tatoo di punggung Yue Fei dengan tulisan “Setia pada raja, setia pada tanah air mu”.
Pada usia 28 dia menjadi Jenderal dan selalu berhasil meraih kemenangan pada setiap medan pertempuran yang ia hadapi. Saat itu sang raja (kaisar Song) sangat menghormati dia. Yue Fei di tempatkan di Kai Feng, perbatasan dengan Monggolia yang sering menyerang Tiongkok.
Waktupun berjalan, rupanya perdana menteri raja bernama Chang Hui merasa iri atas keberhasilan Yue Fei. Chang Hui kemudian memfitnah Yue Fei seakan-akan Yue Fei bisa memberontak dan karenanya Chang Hui menyarankan agar kaisar meminta Yue Fei kembali ke Hangzhou.
Ketika Yue Fei kembali ke Hangzhou, Chang Hui dan istrinya, merencanakan tuduhan, mengatur saksi palsu di pengadilan serta menyogok hakim. Dibawah tuduhan palsu, Jenderal Yue Fei dan anaknya di hukum mati dan di eksekusi. Dia meninggal diusia 39.
Rakyat pun marah dan ingin protes pada kaisar namun takut pada Chang Hui yang saat itu semakin dekat dengan kaisar dan kekuasaan. Di antara rakyat ada seorang nenek-nenek pembuat bakpao yang sangat kesal dengan Chang Hui kemudian membuat kue yang mirip manusia, sebagai simbol Chang Hui, ia menggoreng nya di minyak yang sangat panas dan memotong nya sampai kecil-kecil kemudian ia membagikan pada orang-orang yang liwat untuk memakan nya. Kue itu kemudian dikenal sebagai ‘Cahkwe’.
Saat ini di Hangzhou, kita masih bisa melihat kuburan Yue Fei dan anaknya, sebuah patung besar telah dibuat untuk Jenderal Yue Fei. Selain itu, di tempat yang sama ada 4 patung Chang Hui, istri nya, sang hakim dan saksi palsu, yang sedang berlutut. Banyak pengunjung kuburan ini yang meludahi patung Chang Hui, sebuah gambaran, betapa orang yang suka memfitnah untuk mencari kuasa sangat dibenci orang.
Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting. (Luqman 31:17).